Ucapan

Selamat Datang di Blog Saya. Silahkan Berjelajah Sesuka Hati Anda :D

Selasa, 25 November 2014

Cerita Bersambung


MATA ELANG
                Setiap kali aku menatapnya aku tak pernah berfikir ingin memilikinya, bagiku sudah cukup bahagia mengagumi dalam diam. Biarkan mataku tetap berbinar dan bibirku selalu menarik kedua sudutnya ketika aku  mengamati dan memikirkan setiap gerak tubuhnya,raut wajahnya, serta suara candanya. Dekat, lebih dekat dari lidah dan mulutku, lebih dekat dari alis dan mataku, lebih dekat dari angin yang selalu menerpaku.
“Araaaaaa.”
Suara Rio menembus headset yang terpasang ditelingaku.
Sering sesosok tubuh yang aku tatap dari jauh, tiba-tiba berada disampingku membuyarkan setiap angan yang tengah aku rangkai dalam khayalku. Bukan salahnya, dia memang tidak tahu.
“Aduh,Rio kebiasaan deh ada apa?”
“Loe tu yang kebiasaan kayaknya tadi mata loe natap gue, waktu gue samperin mata loe masih lurus aja. Ketahuan! loe mata-matain Tama ya, cieilaaah.”
“Enak aja loe, emang arah duduk gue kan lurus masa gue harus ngliat miring bisa pegel ni leher. Gue juga gak tau perasaan tadi gak ada Tama disitu deh.”
“Alibi loe, maling mana mau ngaku.”
“Ih kurang ajar loe lama-lama, terserah loe deh.”
“Hahaha bercanda, yuk kantin laper gue.”
Semakin dekat,ketika jemarinya menggenggam lengan tanganku dan aku menatap dia dari belakang tergambar sempurna aku memang mengaguminya dari sudut manapun. Entah mengapa aku suka berjalan dibelakangnya  karena aku tak perlu berpura-pura menata raut wajahku yang selalu merona setiap kali menatap parasnya. Terkadang aku gugup dan curiga bagaimana bisa dia tidak tahu.


Bayang-Bayang Kabut
Karya : Tessa Anestiana
Apa yang paling menakutkan dari sebuah perpisahan?
Adalah kenangan yang selalu menghantui setiap langkah di masa depan.
Adalah setiap bayangan yang kehadirannya senyata pagi setelah malam.
Adalah setiap siang terik tanpa semilir angin
Adalah setiap waktu yang berputar kembali ke masa itu.
By-you
Terkirim : 19.55
Kita sampai dsini aja, aku gk bsa jadi yg kmu inginkan, begitu jga kmu. Gk usah ganggu aku dlu. 
            Selesai mengetik pesan itu kemudian Sasa menekan tombol kirim pada telepon selulernya. Air matanya semakin deras menetes membasahi seluruh wajahnya yang pucat, dadanya semakin sesak, udara yang ada di kamarnya seakan sangat kurang untuk dihirupnya seorang diri. Dia mencoba untuk duduk dan membuka-buka pesan dalam telepon selulernya yang tak dijamahnya selama dua jam.  Terlihat deretan pesan dari beberapa nama yang berbeda, Sasa  mulai membuka dari barisan nama paling bawah dan mencoba membacanya meski dengan pandangan yang kabur dan kepala yang serasa berputar-putar. Beberapa pesan dari teman-temannya yang tanpa dia membaca sampai tuntas Sasa sudah bisa menebak isinya. Lalu dia mulai menyapu cepat nama-nama pengirim pesan dalam teleponnya dan dia mendapati nama Angga.

Minggu, 23 November 2014

Jenis - jenis Keterangan dalam Kalimat Bahasa Indonesia

1. Keterangan Akibat
Sampai desa kami kebanjiran
2. Keterangan Sebab
Karena mendapat hadiah
3. Keterangan Alasan
Dengan pertimbangan kemudahannya
4. Keterangan Jangkauan
Sampai ke Yogyakarta
5. Keterangan Tujuan
Agar pandai
6. Keterangan Jangkauan
Sampai ke Yogyakarta
7. Keterangan Jarak
Sejauh lima kilo meter
8. Keterangan Sasaran/Penerima
Kepada saya
9. Keterangan pengecualian
Kecuali Tessa
10. Keterangan Pewatas atau Penjelas
Saya menceritakannya lebih jauh lagi
11. Keterangan Syarat
Jika mendapat undangan
12. Keterangan Waktu
Sampai di Jakarta pukul tiga pagi
13. Keterangan Sumber/Asal
Terbuat dari bambu
14. Keterangan Perbandingan
Mirip seperti ayahnya
15. Keterangan Alat
dengan pisau
16. Keterangan jumlah
Sebanyak Dua kali
17. Keterangan Cara
Berjalan dengan hati-hati
18. Keterangan Penyerta
Bersama ayah
19. Keterangan Perlawanan/Pertentangan
Meskipun hujan turun lebat
20. Keterangan Frekuensi
Selama tiga hari berturut-turut

"Monyong" Judul yang dipaksakan.

Kemarin tanggal 20 November 2014 , mungkin karena musim pancaroba si Monyong agak sakit dan tiba-tiba ngasih bunga mawar warna merah sama putih. Sama ada surat dan setelah baca isi suratnya rasanya itu.....
Eh iya sebelumnya Trimakasih banget banget buat Monyong yang udah susah-susah bawa bunga dari semarang bawah terus naik ke Gunung Pati udah gitu masih harus ngejagain bunganya biar gak layu tapi agak layu dikit akhirnya. Terus nulis surat yang isinya lumayan tapi tulisannya jeleeek banget udah gitu ada coret2annya kotor lagi gara-garanya dia tledor banget suratnya sampai jatuh di parkiran kosnya untung gak ditemu orang. Coba kalau ditemuin orang terus dibaca aduh ada namaku lengkap mau ditaruh mana harga diri ini.hha. Habis hujan sok sweet banget malem-malem ke kos cuma mau ngasihin bunga sama suratnya pasti takut keburu layu kalau gak ketahuan sama temen se kos terus malu di bully, makanya buru-buru di kasihin.wuu

Minggu, 16 November 2014

PadaMu

Pada bait-bait derap langkah waktu yang kaku
Ku gantungkan pupusnya asaku
Mengikuti simfoni kematian menyayat badan
menguliti daging-daging menjadi tulang belulang

Kapan angin kan membawa pergi jiwa yang mati???!
Yang menyesakkan bumi diburu sunyinya sepi
Kapan?
Kapan, kapan lagi??

Rindu yang kaku telah merajai jiwa
Menghadirkan deretan-deretan masa lalu
pada mistar datar
pada tiap-tiap senti angka-angka kelam
Menyajikan ukuran-ukuran yang semakin jauh semakin besar

Aku mati,aku mati,aku mati
Bumi telah menjadi api
Berkobar-kobar membakar jiwa gersang
Dan tak kan pernah pasang

Hidupku mati, karena Mu aku mati

16 November 2014.

Selasa, 11 November 2014

Lubang Hitam


11 November 2014

Benar-benar sunyi....
            Aku bahkan bisa mendengar deru nafasku sendiri, merasakan setiap kesakitan yang sedang menjalar pada tubuhku yang mulai keluar dan ikut rmenghirup semua udara yang ada di kamarku. Benar-benar sesak, keletihan yang hebat sedang mencoba menendangku dari zona nyata dia memaksaku untuk tunduk dan menyembah pada Sang malam yang pekat meski malam ini menyisakan bau tanah basah bekas hujan tetapi aku hanya merasakan kegetiran. Aroma basah tanah yang menenangkan tak mampu membuat otakku menganalogikan dengan baik, otakku lemah tanpa daya. Sekali-lagi aku terus memfokuskan jari-jariku  pada keyboard yang berada di depanku namun gagal huruf-huruf yang ku hasilkan selalu meminta untuk di daur ulang agar susunannya benar. Aku mencoba memfokuskan lagi diriku untuk bisa membuat sebuah deretan kata-kata ilmiah namun aku hanya mampu menghadiahi monitor notebookku dengan sederetan kata yang lahir dari hasil paksaan. Entah aku tak lagi memfikirkan kata-kata yang cantik atau sekadar menarik dan layak dibaca. Satu hal yang aku tahu, tubuhku sedang merindukan sesuatu, dia seolah kehilangan nyawa dan cinta yang biasanya dengan setia menemani dan memberikan topangan kala tubuhku akan jatuh.
            Lalu aku selesai dengan rutinitas wajibku, ada sesuatu yang hebat datang menyusup ke dalam diriku mencoba menghentikan peredaran darahku, membuat tubuhku lemas,nafasku sesak, dan mataku menjatuhkan bulir-bulir bening. Aku tidak tahu penyebabnya, sungguh tolol. Beberapa bayangan ku coba biarkan semakin nyata hadir dalam deretan-deretan bingkai yang terus berputar-putar dalam ingatanku. Ku coba analisis satu persatu barangkali akan ku temukan salah satu penyebab kelumpuhan ini. Tetapi gagal, aku tidak dapat menemukan sesuatu yang bisa ku jadikan kambing hitam malam ini. Kemudian aku mulai berpindah pada catatan harianku, ku biarkan otakku membaca dalam bayang dan menjelajahinya satu persatu dengan teliti, lagi-lagi aku berharap menemukan sesuatu yang bisa ku jadikan kambing hitam. Tetapi sia-sia. Tiba-tiba saja bulir-bulir bening semakin berlomba-lomba adu kecepatan jatuh dari kedua sudut mataku, aku merasakan kerinduan yang sangat amat. Aku mulai letih pada usaha-usaha mencari penyebab yang terus kali gagal, aku sudah sangat letih dan tidak perduli lagi pada hujan lokal yang sedang menimpaku. Deretan kata-kata yang bisa ku hasilkan dari jemari-jemariku terhenti sampai kata disini….

Lalu  tubuhku pasrah pada kenyamanan sementara.........Aku rindu pagi yang menyapaku dengan senyum tulus dan rayuan yang membakar semangat di ujung asa.

Senin, 10 November 2014

Secangkir kopi pahit

10-11-12

Aku melepaskan apa yang aku butuhkan tanpa tahu akankah mendapat yang lebih baik atau justru sebaliknya. Mungkin aku ambisius atau entah karena emosi.

Ya anak muda memang biasa jatuh bangun jatuh lagi gak bangun-bangun gara-gara masalah sepele yaitu CINTA. Biasanya sih sebagian besar udah nyiapin cadangan atau barang baru dulu buat siap-siap jadi tameng galau kalau istana pasir cantil dan megah yang udah dibangun susah payah tiba-tiba kena ombak padahal udah loe kira-kira jaraknya jauh banget dari bibir pantai. Sialnya kali ini gue gak nyiapin itu, padahal banyak calon di depan mata haha ibaratnya kalau di pantai kaya nyari pasir, loe merem aja ketemu, loe gk gerak ketiup angin nempel sendiri di kulit loe.

Tapi gak tau kenapa yang ini lain, lain gimana susah juga dijelasin. Biasa perasaan emang lebih indah kalau dirasakan kalau diomongin jadi gagu susah milih kata-kata. Haha

Gitu juga waktu temen gue si "R" ngomong kalau anggep aja putus itu kayak minum kopi pahit awalnya sih gak enak tapi kalau dinikmatin bisa bikin kecanduan. Nah beda lagi sama pendapat gue yang notabene lagi merangkak move on putus itu kayak minum kopi susu tapi kopinya ilang jadi enek banget.

Tapi life must go on lah. Masih ada yang lebih manis di luar sana dari sisa secangkir kopi pahit yang nempel di lidah gue bekas semalem. Maklum 3cangkir. :D

Sabtu, 01 November 2014

Pesona Jingga Jiwa Mati

Menerka pada tiap langkah sang takdir 
Menjamah pada titisan sang alam 
Menunggu hujan kala kemarau 
Menunggu pelangi kala surya menantang 

Adakah masih ada yang sama 
Bunga melati diantara mawar merah 
Adakah masih ada yang sisa 
Sebutir gula di cangkir teh yang kering

 Ini kisah sang senja pada bias-bias jingga 
menanti cantiknya rembulan 
Akankah datang ke pangkuan? 
Ini kisah sang fajar pada garis-garis nanar
 menanti indahnya kejora 
Akankah jumpa? 

Dunia yang fana mencipta jarak abadi 
Jadi saksi api-api rasa yang mati 
Pada pangkal yang berkobar-kobar
 Sedang ujung menyamar mati

ucapan

Terimakasih Sudah Berkunjung.Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Dan Follownya:)