Ulasan :
Cerpen Rindu Ladang
Padang Ilalang
Karya
: M. Fudoli Zaini
ISBN
: 979-3062-31-2
Jumlah halaman : 141
Penerbit
: Bentang Budaya
Tahun
terbit : 2002
Tentang pengarang :
Kumpulan
cerpen berjudul Rindu ladang padang ilalang merupakan kumpulan cerpen buah
karya M Fudoli Zaini lahir di Sumenep,Madura pada 8 Juli 1942. Setelah tamat
SMAN Pamekasan, ia meneruskan ke IAIN Surabaya, kemudian meraih M.A dan Ph.D.
dari Universitas Al-Azhar,Kairo. Cerpen-cerpen yang pernah ia tulis antara lain
“Si kakek dan burung dara” (mendapat pujian dari majalah Horison untuk cerpen yang
dimuat majalah ini tahun 1966/1967). Kumpulan cerpen lain yang pernah ia tulis
diantaranya berjudul “Kemarau”, “Lagu dari Jalanan” (1982), “Potret manusia”
(1983), “Kota kelahiran” (1985),”Arafah” (1985),dan “Batu-batu setan” (1994).
Ulasan kumpulan cerpen :
Kumpulan
cerpen Rindu ladang padang ilalang
sendiri merupakan cerpen yang syarat atas pesan keagamaan, agama Islam lebih
tepatnya. Mungkin hal ini karena penulisnya sendiri yaknu M. Fudoli Zaini
memeluk agama Islam dan memiliki latar belakang dunia pesantren yang kental.
Kumpulan cerpen ini terdiri atas tiga belas buah judul cerpen diantaranya Rindu
hujan,Nona Takasaki,Gigi,Kucing,Dua manusia,Burung putih,Mata,Rindu ladang
padang ilalang,Rindu laut,Suminten, dan Warisan. Semua judul cerpennya berkisah
tentang kefanaan manusia dihadapan sang waktu,tentang rasa takjub dan haru
hubungan antar manusia,kerinduan akan kampung halaman,serta berbagai masalah
psikologi dan sosial yang dihadapi oleh banyak orang Indonesia. Itu semua
dituturkan dengan teknik dan gaya yang cenderung bersahaja namun mengesankan.
Judul
kumpulan cerpen itu sendiri diambil dari salah satu judul cerpen yang terdapat
dalam kumpulan cerpen tersebut, “Rindu ladang padang ilalang”, menceritakan
tentang kerinduan seorang laki-laki yang telah pergi jauh merantau meninggalkan
kampungnya. Kemudian ia pulang karena rindu akan suasana di kampungnya. Ia
mengajak anak saudara iparnya yang masih kelas dua sekolah dasar untuk
berjalan-jalan melihat kebun,sungai dan padang ilalang. Dia dan adik saudara
iparnya itu pun berjalan-jalan di pematang sawah dan jalan setapak sungguh ia
merasa keadaan telah berubah, banyak pohon-pohon yang sudah ditebangi dan
jalan-jalan setapak sudah tertutup rumput sehingga orang-orangpun mungkin tidak
akan menyadari bahwa disitu terdapat jalan setapak. Ia pun bertanya kepada anak
sepupunya itu mengapa ia tidak pernah bermain di kebun itu padahal sangat
mengasyikkan dia pun bisa mandi disungai, tetapi anak kecil itu hanya menjawab
dia lebih suka bermain mobil-mobilan dan video game. Dia merasakan zaman memang
sudah berubah begitu pula semua yang ada disekitarnya, ia merasa anak-anak
sekarang tidak seberuntung ia dulu. Ia bermain dengan alam sedang anak sekarang
bermain dengan teknologi. Kemudian ketika sampai di padang ilalang betapa
terkejutnya ia ketika mencium bau busuk dan mendapati mayat bayi yang baru
lahir.
Sungguh
cerita yang amat mengesankan, menurut saya mengapa penulis memilih judul itu
sebagai judul cerpennya karena memang sangat menggambarkan seluruh isi judul
cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen tersebut. Semua berpusat pada
kerinduan manusia kepada Tuhan,alam, dan
makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan hanya diceritakan dalam
berbagai kisah yang berbeda. Selain itu tabiat atau kelakuan beberapa manusia
yang sangat tidak manusiawi dan bertentangan dengan ajaran agama, semuanya
sangat tergambar dari satu judul cerpen tersebut.
Selain
judul cerpen rindu padang ladang ilalang ada sebuah cerpen yang menurut saya
sangat menarik, cerpen itu berjudul “Kucing”.
Cerpen ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang sangat menyukai
kucing. Keluarga itu memiliki seekor kucing betina, pada suatu hari kucing
betina itu hamil dan kemudian melahirkan tiga ekor anak kucing. Ketika anak kucing itu sudah agak besar tiba-tiba
saja satu persatu anak-anak kucing itu menghilang entah kemana. Keluarga itu
pun sangat sedih apalagi anak yang paling kecil. Kemudian kucing itu hamil dan
melahirkan lagi tiga ekor anak kucing tetapi semuanya mati karena induknya
tidak mau menyusui. Setelah sekian lama
kucing itu tidak hamil-hamil lagi hingga
kemudian ia hamil dan dibuatkanlah rumah-rumahan agar anaknya tidak hilang dan
mati lagi. Kucing itu pun melahirkan tiga ekor anak kucing yang lucu. Induknya
sepertinyan sangat menyayangi anak-anaknya dijilatinya tubuh-tubuh mereka,
kemudian dilindunginya dengan tubuh yang besar agar anak-anaknya tidak merasa
kedinginan dan sehat.
Pada
suatu pagi terkejutlah anak pertama dari keluarga tersebut dilihatnya induk
kucing sedang memakan anaknya,kemudian ia berteriak memanggil bapaknya. Mereka
berdua sama-sama terkejut dan ngeri melihat kejadian itu. Kemudian siangnya
anaknya yang paling kecil datang membawa teman-temannya hendak memperlihatkan
anak-anak kucing yang lucu tetapi yang dilihat justru iduk kucing yang memakan
anaknya lagi. Betapa terkejutnya anak terakhir dari keluarga itu dan
teman-temannya, ketika itu datang pula ibua anak itu dan sama-sama terkejut dan
ngeri. Malamnya setelah shalat isya lagi-lagi dilihatlah induk kucing itu memakan
anaknya. Semua keluarga geram hingga akhirnya diputuskan untuk membuang induk
kucing itu. Tetapi keesokan harinya ketika bapaknya menanyakan lagi apakah
induk kucing itu akan benar-benar dibuang, anak laki-lakinya memberikan saran
agar jangan dibuang begitu pula kedua saudaranya sependapat dengannya. Kemudian
bapak itu teringat pada sebuah hadis yang menceritakan seorang wanita
dimasukkan neraka karena mengurung seekor kucing di rumahnya tanpa memeberi
makan hingga kucing itu mati. Sedangkan seorang penjahat masuk surga karena
memberi minum seekor anjing yang sangat kehausan.
Benar-benar
cerita yang sangat menarik,sebuah keluarga yang memiliki landasan agama yang
kuat pasti akan memikirkan segala sesuatu dengan bijaksana. Semua cerpen yang
terdapat dalam kumpulan cerpen ini memang sangat memberikan banyak pelajaran
dalam menghadapi hidup. Memberikan gamaran hal-hal jahat akan mendapat balasan
yang setimpal begitu juga sebaliknya hal baik akan mendapat balsan yang sama
pula. Cerita disajikan secara menarik dengan bahasa yang tidak menggurui serta
kejadian-kejadian yang diambil sebagai contoh benar-benar kejadian yang sangat
menarik untuk disimak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar